Jurusan yang
linear sebenarnya apa sih?
Boleh nggak kalau aku nggak linear? Jurusanku udah linear belum ya?
Pertanyaan semacam itu
tentu saja pernah terlintas bagi kalian yang punya rencana atau bahkan sedang
menempuh pendidikan lanjut. Biasanya sih kalian yang baru mau menginjak
dunia Strata 2. Yep! the same thing is happened to me! Aku juga lagi galau memutuskan untuk
mengambil spesifikasi apa dalam rencana lanjut studiku nanti. Btw Univ dalam negeri masih satu semester
satu setengah semester lagi buka pendaftaran. Tapi ini butuh waktu lebih lama
dari sekedar satu bulan untuk memutuskan. *hue hue, aku sih.
Nah, ngomog-ngomong soal
linear dan tidak linear, sebenarnya apa sih yang sebenarnya diributkan? Kenapa
harus linear?
Awal perkara kenapa
harus linear ataupun bolehkah tidak linear adalah mengenai lapangan kerja.
Beberapa orang mengatakan bahwa untuk jadi ahli yang spesifik kamu harus
menempuh pendidikan yang linear. Misal nih aku, kan S1 di jurusan pendidikan biologi. Kalau
aku mau ambil jurusan yang linear, maka saat S2 pun aku harus ambil jurusan
pendidikan biologi. *Bisa dibayangkan, betapa memb**ankannya? hahaha...
Jurusan linear konon
katanya disyaratkan saat kita hendak menjadi dosen. Akan tetapi, beberapa hasil
wawancara yang aku lakukan untuk memperoleh kejelasan mengenai perkara ini
adalah bahwasanya tidak harus seorang dosen memiliki jurusan linear dari S1
hingga S-S berikutnya. Linear yang disyaratkan adalah linear antara lulusan apa
dengan mengajar apa. Bukan antara S1 dan S-S selanjutnya.
Nah, jangan galau. Ada satu
hal lagi yang harus kamu perhatikan. Pada beberapa lowongan dosen yang pernah
aku baca di pengumuman-pengumuman dan surat kabar, ada universitas yang
mensyaratkan calon dosen yang mereka inginkan adalah yang memiliki riwayat
pendidikan yang linear. Beberapa yang lain tidak mensyaratkan kelinearan
antaran S1 dan S2 dengan hanya menyebutkan kualifikasi S2 yang diinginkan.
Kalau udah gini kita fix nggak boleh galau!
No g4l4u at all!
Buat aku sih....
Di mana pun kamu
berujung nanti, yang jelas kamu harus meniatkan studimu untuk menuntut ilmu
yang bermanfaat buat kemaslahatan umat. Asalkan kamu bertekad untuk bisa
mengabdikan ilmumu nanti, insyaa Allah semuanya baik. Kamu cuma harus jadi ahli
di bidangmu. Jadi jangan galau tentang rejeki, asalkan kamu mendalami
keilmuanmu insyaa Allah rejeki ngikut....
Oke cukup?? Ada pertanyaan?
Kalau nggak ada pertanyaan, saya yang tanya. Siapa yang kemarin sore nggak mandi? Cung!!! hehehe :Dv
see you!
Oke cukup?? Ada pertanyaan?
Kalau nggak ada pertanyaan, saya yang tanya. Siapa yang kemarin sore nggak mandi? Cung!!! hehehe :Dv
see you!
No comments:
Post a Comment